Pagi pun akhirnya datang,setelah di nanti semenjak petang. Senyum mungil terpancarkan dari raut wajah putra bontotku,panggil saja Anto. Bergegas ia menarik-nariku ke kamar mandi.

"Ayo Bun,nanti terlambat..."

Begitu semangat putra kecilku mendengar akan aku daftarkan sekolah. Langsung aku sahut kesemangatan putra kecilku ini. Aku pun segera memandikan ia,tubuh halus nan mungil ini ku siram dengan air yang sedikit hangat..byar..byur...

Aku gendong putra kecilku ke kamar.

"Hari ini pake baju apa,Bun..?"

"Pake baju merah putih,Nak.."

Aku pun memakaikan seragam baru putra kecilku beserta perlengkapan sekolah yang lain. Sarapan pagi nasi hangat dengan lauk telor ceplok kesukaannya aku hidangkan. Agar semangat baru tidak cepat layu.

"Ayo Bun,cepat berangkat.!"

putra kecilku ini sudah tidak sabar,ingin bertemu dengan suasana yang baru.

"Iya sebentar,Nak..."

Aku ambil sepeda ontel kesayanganku,yang selalu menemani hari-hariku dalam mencari nafkah di bawah terik sang mentari.

Aku bonceng putra kecilku sampai ke sekolah SD N Karang Putat II. Tapi ia tiba-tiba diam saat aku turunkan dari boncengan,mungkin ia sedikit malu bertemu dengan teman-teman baru,yang belum ia kenal sebelumnya

"Ayo,Nak.."

Aku gandeng tangan mungilnya menuju ruang pendaftaran sekolah.

Ibu Salimah yang datang lebih awal dan kebetulan juga mendaftarkan putra kecilnya ke sekolah ini,menyambut ramah aku dan putraku.

"Mari duduk Bu Nawen."

Akupun balik membalas keramahan ibu Salimah.

"Iya Bu,terimakasih.."

Aku duduk dan bercakap-cakap dengan Ibu Salimah,sambil menunggu guru yang datang.

"Wah ganteng,siapa namanya.?ucap ibu Salimah sambil mengelus rambut putra kecilku.

"Nama saya Anto,Bu."jawab putraku dengan wajah sedikit malu.

Aku pun balik bertanya,sambil mengelus pundak putra Ibu Salimah.

"Kalo si ganteng ini,siapa namanya.?"

"Aku Amir,Bu.."jawab putra Ibu Salimah dengan wajah sedikit malu juga.

Terlintas nelangsa dihatiku,melihat putra kecilku bersama teman-teman barunya. Seragam putra kecilku terlihat paling kusam. Maklum,aku hanya bisa mendapat dari hasil ngerombeng,sepatunya pun aku dapat pada saat aku memulung.

"Maafkan bunda nak,kalo ada rezeki banyak,pasti bunda belikan yang baru.."ucap hatiku

Mengingat ayahnya yang tak pernah pulang,terpedaya oleh judi yang menyesakan,semakin menambah pedih hatiku. Tapi sudah lah,aku hanya bisa berharap dan berdo'a,semoga saja suamiku dapat kembali ke jalan yang diridhoi.

***

Waktu semakin siang,guru-guru pun mulai datang. Ibu Pasiem yang mengurusi soal daftar-mendaftar juga sudah datang.Beliau menghampiri kami dan memberi kami formulir pendaftaran.

"Selamat pagi Bapak-bapak dan Ibu-ibu.."

"Pagi."

"Tolong ini nanti di isi,sesuai dengan data yang benar ya Pak,Bu dan di kumpulkan lagi ke saya."

Beliau hanya menyediakan 24 buah formulir pendaftaran,artinya sekolah SD N Karang Putat II hanya menerima 24 siswa baru di tahun ini.Untung aku dan putraku datang lebih awal,jadi kebagian formulir pendaftarannya.

Kami pun mulai mengisi formulir pendaftaran ini,dan segera kami kumpulkan setelah kami selesai mengisi.

***

Akhirnya putra kecilku dapat menjadi siswa SD N Karang Putat II,bertemu orang-orang baru dan di suasana yang baru..

Jadilah orang yang dapat membanggakan ya,Nak.!!Sukses selalu..Do'a Ibu selalu menyertaimu...

Antho Lenukijan

0 Comments:

Post a Comment